Kisah Padewakang Dari Tanah Sulawesi

SCRIPT VIDEO KONTEN UTS 



Apa

Padewakang adalah perahu tradisional yang digunakan oleh masyarakat Bugis, Mandar, dan Makassar di Sulawesi Selatan. Kapal padewakang sejak paling lambat abad ke-18 M merupakan tipe utama dari sekian banyak jenis kapal dagang jarak jauh Sulawesi Selatan. Padewakang-padewakang milik pedagang Mandar, Makassar dan Bugis melayari seluruh Samudera Indonesia di antara Irian Jaya dan Semenanjung Malaya. Tipe kapal ini menggambarkan dengan baik sifat-sifat kapal Nusantara sejak kedatangan kekuatan kolonial: Sebuah lambung yang menurut standar Eropa berukuran sedang yang dilengkapi dengan satu sampai dua geladak, kemudi samping dan layar jenis tanjaq yang dipasang pada sebatang tiang tripod tanpa laberang.

Kapan

Padewakang digunakan oleh penduduk Sulawesi Selatan pada abad ke-16 hingga awal abad ke-20, kapal padewakang juga disebut-sebut sebagai kapal rempah atau dagang pertama di Nusantara.

Dimana

Kapal padewakang ini terkenal sebagai armada teripang, karena dengan kapal jenis inilah para pedagang-pedagang Makassar berlayar dari Sulawesi menuju pantai Utara Australia untuk berburu teripang dan kemudian menjualnya kepada para pedagang Cina. Perdagangan teripang ini kemungkinan dimulai pada paruh kedua abad 17 M, dan mencapai puncaknya pada abad ke 19 M. Lebih dari seribu orang dengan menggunakan ratusan kapal padewakang rutin berlayar ke Australia menuju wilayah Arnhem dan semenanjung Carpentaria atau ke pantai Kimberley. Kedatangan para pelaut Makassar ini tentunya memberikan pengaruh yang cukup signifikan kepada penduduk asli Australia, yaitu suku Aborigin. Hubungan yang saling menguntungkan terjadi pada kedua belah pihak.

Siapa

Terkadang menjadi suatu yang populer bagi para anak muda suku Aborigin yang cerdas untuk ikut berlayar ke Makassar. Beberapa ada yang tetap tinggal dan menikah di Makassar. Husain Deang Rangka atau Using Daeng Rangka tercatat sebagai orang Makassar terakhir yang masuk ke Australia, yakni tahun 1907. Ia meninggal pada 1927 di usia 82 tahun. Husain menjadi pelaut Makassar pertama yang memiliki lisensi pencarian teripang yang dikeluarkan pemerintah bagian Australia Selatan.

Kenapa

Sebelum kemunculan pinisi, selama hampir 200 tahun, padewakang menguasai perairan Nusantara. Padewakang memiliki struktur yang unik. Hal ini dikarenakan tidak adanya unsur logam yang ditanam dalam tubuh kapal. Semua sambungan papan menggunakan ratusan pasak kayu yang terpasang tanpa bersinggungan dan tidak saling potong. Ciri khas dari kapal padewakang yang membedakannya dari pinisi terletak pada layarnya. Jenis layar yang disebut orang Mandar sebagai “sombal tanjaq” atau layar tanja ini memiliki gaya khas Austronesia yang berbentuk dua layar segiempat.

Bagaimana

Saat ini, kerap dilaksanakan proses anyorong lopi atau mendorong kapal ke laut. Yang diadakan di beberapa peisisir pantai di Sulawesi Selatan, seperti di Bontobahari, Bukukumba, Sulawesi Selatan. Dimana ratusan lelaki akan bergotong royong menarik sebuah kapal padewakang yang baru selesai dibuat. Sebagian menarik haluan menggunakan tali yang terikat, sebagian lainnya mendorong dari bagian buritan. Proses ini sudah ada sejak zaman dahulu, tetapi masih sering diadakan untuk mengenang masa kejayaan kapal padewakang. Sorak-sorai dan ucapan syukur seketika terdengar saat kapal menyentuh air. Lalu kemudian, masyarakat melengkapi kapal dengan layar dan memasang perlengkapan lain. Kapal tersebut biasanya berukuran panjang 14 meter, lebar 4 meter, dan tinggi lebih 2 meter ini berkapasitas sekitar 40 gros ton.

Kapal padewakang kini telah punah secara bendawi. Hanya tersisa memori, replika, dan cerita yang dapat kita bagikan dari masa ke masa untuk mengenang kehebatan nenek moyang beserta kapal ciptaannya, sebuah warisan berharga yang telah membawa nama Sulawesi Selatan di seluruh dunia.

Sumber

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/08/05/kehebatan-kapal-padewakang-sang-pendahulu-pinisi-yang-berlayar-hingga-australia

https://kompas.id/baca/utama/2019/11/18/menghidupkan-kembali-padewakang-sang-legenda-laut/

Komentar

Postingan Populer