Waktu seolah berlari amat cepat
Seperti seekor kuda liar yang lepas
Ketika aku terduduk menunggu
Sesuatu yang indah akan nampak
Sungguh, bulan yang malang
Dibiarkannya terang sendirian
Oleh malam yang kesepian
Tanpa secercah pesan
Angin turut ambil bagian
Dihembuskannya hawa kerinduan
Pun dingin merasuk keterlaluan
Setelah mengabarkan berita kepahitan
Aku memejamkan mata
Mengutuk jarak dan duka yang jalang
Aku berteriak pada langit
Lalu aku kuyup, disapa rintik hujan
Sudut mataku banjir
Tergenang banyak janji disana
Perihal gelap yang bersetia
Menanti terang, walau tak kunjung tiba
Aku hendak berteduh
Namun sayang, bulan lekas hilang
Aku pupus harapan
Kian deraslah hujan mengguyur pipiku
Komentar
Posting Komentar